Jumat, 16 Desember 2016

Cerita penyakit aneh dan langka yang pernah dialami manusia

Rabies atau penyakit anjing gila

Rabies adalah penyakit menular akut yang menyerang susunan syaraf pusat pada manusia dan hewan berdarah panas yang disebabkan oleh virus. Virus rabies ditularkan melalui salifa atau air liur anjing, kucing atau kera yang terkena gigitan atau luka terbuka. Gejala penyakit ini mirip seperti orang mati berjalan atau kelumpuhan total, perilaku aneh, gangguan jiwa dengan gejala kemarahan, gelisah, kebingungan yang berlebihan dan akhirnya delirium dan gangguan jiwa yang ditandai halusinasi. Virus rabies menyebabkan peradangan masif atau pembengkakan otak. Virus rabies masuk ke Indonesia pada tahap awal tahun 1884 yang ditemukan oleh warga belanda dan pada tahun 1894 virus rabies ditemukan menyerang manusia. Hingga sekarang, sekitar 155 desa di Bali ditemukan positif rabies dan 11 orang telah meninggal dunia karena rabies.

Necrosis

Necrosis adalah jenis penyakit yang dapat menyerang tubuh manusia terutama pada bagian tulang. Penyakit ini menyerang jaringan tulang yang disebabkan kurangnya pasokan darah menuju tulang. Buruknya, penyakit ini dapat menyebabkan kematian pada si penderita. Gejala awal yang terjadi adalah adanya retak pada tulang yang jika tidak ditangani secara intensif maka dapat menyebabkan kerusakan total pada tulang. Gejala pada tahap yang lebih parah adalah munculnya rasa nyeri pada sendi tanpa melakukan aktivitas apapun. Bagian sendi yang paling banyak mengalami rasa nyeri adalah bagian pinggul, bahu, kaki, dan tangan ataupun bagian lutut. Selain karena luka dan rasa nyeri pada sendi, penyakit ini dapat muncul karena efek pengobatan kanker dengan radiasi yang menyebabkan tulang menjadi lemah.

Dysarthria

Dysarthria mempengaruhi kontrol motor suara manusia yang menyebabkan penderitanya tidak mampu berkomunikasi. Dysarthria dapat disebabkan oleh struk, cedera kepala, tumor otak dan parkinson. Penyakit ini juga dapat disebabkan oleh obat-obatan tertentu seperti obat penenang dan narkotika. Gejala Dysarthria ditandai dengan suara yang abnormal, bicara yang melambat dan melantur, ketidakmampuan bicara dengan suara keras dan lumpuhnya otot lidah dan otot wajah. Pengobatan penyakit ini tergantung dari faktor penyebabnya. Jika Dysarthria disebabkan oleh resep obat, maka terapi bahasa mungkin diperlukan untuk membantu mendapatkan kembali suara normal. Jika gangguan sulit disembuhkan, kemungkinan pengobatan dengan metode komunikasi lainnya seperti bahasa isyarat, gerak, papan alfabet atau peralatan elektronik untuk membantu penderita berkomunikasi dengan efisien.

Walking Corpse Syndrome

Walking Corpse Syndrome atau sindrom mayat berjalan ini menjadikan penderitanya berpikir bahwa dia sudah meninggal, kehilangan nyawa dan tidak memiliki organ vital. Padahal tubuh mereka masih utuh dan tidak kurang satupun. Khayalan ini berkembang karena penderita seperti mencium daging tubuhnya yang membusuk atau merasakan cacing sedang merayap di tubuhnya. Terkadang penderita mencoba bunuh diri untuk memastikan apakah mereka benar-benar sudah mati. Itulah mengapa penyakit ini sangat berbahaya bagi penderitanya. Selain karena kelainan jiwa, penyakit ini dapat disebabkan oleh gangguan pada otak akibat kecelakaan. Karena penyakit ini masih langka, penanganan yang tepat untuk penyakit ini masih belum diketahui. Banyak psikiater yang mencoba terapi antisekiotik namun tidak juga membuahkan hasil. Namun belakangan disebutkan bahwa penyakit ini dapat terbantu dengan terapi kejut listrik.

Xeroderma Pigmentosum

Penyakit langka yang satu ini mungkin akan terlihat seperti sosok vampir. Dikota Araras yang terletak di Sao Paolo Brazil, anda jangan heran jika melihat penduduk kota saat siang hari. Sekalipun satu atau dua orang penduduknya yang keluar rumah, mereka dipastikan mengenakan pakaian tebal lengkap dengan penutup wajah dan kepala ditengah cuaca yang begitu panas. Penduduk dikota ini takut dengan sinar matahari karena sebanyak 600 orang dari 800 penduduk dikota ini mengidap penyakit Xeroderma Pigmentosum. Xeroderma Pigmentosum merupakan sejenis penyakit langka yang sangat ekstrim karena penderitanya akan mengalami gangguan pada pertumbuhan kulit dan mata mereka yang sangat sensitif terhadap sinar ultraviolet. Menurut seorang ahli genetik yang telah melakukan berbagai test untuk mengidentifikasi penyakit ini, seluruh penduduk kota Araras membawa gen Xeroderma Pigmentosum yang kemungkinan dibawa oleh tiga keluarga Portugis yang berimigrasi ke Araras. Seorang penduduk telah kehilangan satu matanya karena penyakit langka ini. Penduduk ini mengatakan awalnya ia sedang berada diluar rumah dan tiba-tiba merasakan sinar matahari membakar kulitnya. Setelah bangun tidur, ia melihat tanda hitam kecil diwajahnya yang bertambah banyak dan tumbuh dengan cepat hingga menutupi wajahnya yang membuat kondisinya semakin buruk.

Hypohidrotic Ectodrmal Dysplasia

Kelainan genetik ini membuat dua orang kakak beradik seperti vampir yang memiliki gigi tajam dan kantung mata yang menghitam. Mereka juga berusaha untuk tidak terkena sinar matahari dan tak jarang kedua kakak beradik ini dianggap mengerikan oleh teman-temannya sendiri. Penyakit ini menunjukkan ciri fisik yang mengkhawatirkan seperti kulit kepala dan rambut yang menipis, sulit berkeringat, dan gigi tidak tumbuh sempurna. Penderita cenderung mudah mengalami hipertermia jika suhu disekitarnya tidak terkontrol.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar